Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 20:35:42【Resep】784 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(46)
Artikel Terkait
- KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan
- WHO: Evakuasi medis dari Jalur Gaza harus dilanjutkan
- Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025
- Forum CSR DKI soroti pentingnya dana CSR dalam keberlanjutan usaha
- Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital
- Pengelola SPPG di Lebak pasok bahan baku MBG dari luar
- MBG mandiri Kabupaten Penajam berdayakan lingkungan sekolah
- Penerima manfaat MBG diminta laporkan apabila alergi makanan tertentu
- CORE: Jelang Natal, pasokan
- DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
Resep Populer
Rekomendasi

11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan

PBB siapkan rencana bantuan besar untuk Gaza usai gencatan senjata

Netanyahu: Pasukan Israel akan tetap berada di Gaza

Anggota DPR: Program MBG jadi momen RI menuju lebih sehat & sejahtera

5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?

Bank Indonesia dorong pengembangan ekonomi lewat wisata ramah Muslim

Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi

BGN: Pegawai SPPG yang korupsi akan diproses hukum hingga pemecatan